LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS UMKM



LAPORAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS UMKM:
1.      GENDHIS MANES
2.      MIE AYAM & BAKSO MAS HADI
3.   HANSKHI

“Sebagai Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis”

Disusun oleh:
Hendrik Isak Makasar
NIM: T02.16.0022


Fakultas Ekomoni
Program Studi S1 Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin
Semarang
2018

Kata Pengantar


Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun Laporan Hasil Studi Kelayakan Bisnis terhadap 3 UMKM diantaranya: 1) Gendis Manes, 2) Mie Ayam & Bakso Mas Hadi, dan 3) Hanskhi. Laporan ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan berguna untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas akhir mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis serta untuk melihat suatu bisnis dengan menganalisa layak atau tidakkah bisnis tersebut dibangun atau dijalankan sekaligus melihat pengoperasiannya secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Dalam hal ini kami akan membuat laporan yang terdiri dari mengenai aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi/operasi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek lingkungan hidup, aspek ekonomi sosial dan politik, aspek yuridis, dan yang terakhir aspek keuangan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi materi maupun tekhnik penulisan yang disajikan ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penyusun menerima segala kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah/laporan  ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan penulis. Serta dapat digunakan sebagai acuan dalam penulisan laporan kunjungan studi kelayakan bisnis.


                                                                                                              Semarang, 2018

                                                                                                                     Penulis





Daftar isi






Bab 1

Pengantar


1.1   Latar Belakang


Di era modern ini dimana setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian, ketrampilan, kreatifitas, serta jiwa inovatif sebagai nilai jual lebih pada dirinya untuk mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan sesuai dengan ilmu dan bidangnya masing-masing. Apalagi sekarang ini dunia bisnis sudah menggunakan alat-alat teknologi dan informasi teknologi untuk memudahkan akses dan juga operasi usahanya.
Terlihat sekarang ini seperti usaha manufaktur yang dulunya masih menggunakan cara tradisional yaitu masih menggunakan sebagian besar tenaga manusia dan sekarang sudah tergantikan oleh mesin-mesin yang canggih dengan kemampuan memproduksi berkali-kali lipat daripada menggunakan tenaga manusia. Contoh lainnya seperti menjamurnya internet yang memberikan berbagai informasi tanpa batas. Untuk itu diperlkukan pengetahuan yang luas tentang teknologi. Dengan pergeseran budaya dari menggunakan tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin dan juga informasi teknologi, sehingga orang-orang yang tidak memiliki keahlian, keterampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jualnya akan tersingkir atau mengalami pemutusan hubungan kerja bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan atau menjadi pengangguran bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan.

Semakin tingginya angka pengangguran di Indonesia selain karena kualitas sumber daya manusianya yang rendah juga disebabkan lebih sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan dibandingkan jumlah tenaga kerja yang ada. Di Indonesia sudah banyak berdiri universitas-universitas yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia kerja. Dengan jumlah universitas yang ada saat ini calon-calon tenaga kerja yang dihasilkan sangat banyak sedangkan pertumbuhan lapangan pekerjaan tidak sebanding. Apalagi ditambah harus bersaing dengan calon tenaga kerja asing dengan kualitas yang berbeda.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut sebagai mahasiswa kami berpikir bahwa sudah saatnya setiap mahasiswa sudah harus mempersiapkan diri dari dini. Tidak ada salahnya menjadi mahasiswa sekaligus pengusaha, walaupun berskala kecil. Kami berencana untuk membuat suatu usaha yang kami yakin memiliki prospek yang cerah nantinya yaitu usaha aksesoris dan kado. Dimana dalam merencanakan pendirian usaha ini terlebih dahulu dilakukan survei, pengamatan dan observasi berbagai aspek tentang mengenai ketiga usaha (home industry) ini.
Dari ketiga usaha ini termasuk usaha maufaktur yang mudah dijangkau. Oleh karena itu, kami berminat melakukan penelitian terhadap ketiga usaha ini untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak dikembangkan oleh mahasiswa ataupun pelaku bisnis lainnya.

1.2  Gambaran umum usaha


Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan telintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaiman menciptakan sebuah unit usaha bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit.

Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal – hal yang potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan berbekal pada kebijakan pemerintah tentang kegiatan impor komoditas pertanian hal ini memungkinkan untuk terbukannya peluang dalam menjalankan usaha yang berkaitan dengan hal tersebut. Salah satu bentuk usaha bisnis yang bisa dijalankan adalah dengan mendirikan toko buah impor. Selain mengacu pada kebijakan pemerintah tentang impor, mungkin juga sebagai alasan mengapa usaha tersebut punya peluang karena banyak dari masyarakat kita yang cenderung bangga membeli produk – produk dari luar negeri.

1.3  Ikhtisar

1.3.1 Objek Penelitian

Objek  dalam penelitian ini ada tiga seperti yang sudah di sebutkan yaitu 1) Gendhis Manes, 2) Mie Ayam & Bakso Mas Hadi, 3) Hanskhi

1.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini terjadi pada hari/tgl: Sabtu, 03 November 9, 2018

1.3.3 Anggota / Tim peneliti

Anggota / tim peneliti terdiri dari 1 kelas jurusan akuntansi. Namun di karenakan tugas ini individu maka laporan ini akan berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari penulis

 

1.4  Manfaat dan Tujuan penelitian

1.4.1 Manfaat

Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang diperlukan dalam memulai usaha, dan sebagai motivasi bagi penulis sendiri untuk kedepannya dalam membuat sebuah usaha.

1.4.2 Tujuan

Sebagai salah satu tugas akhir dalam mata kuliah studi kelayakan bisnis.

1.5 Hambatan dan Permasalah

Permasalah dan hambatan dari penelitian ini yaitu waktu yang sangat terbatas sehingga informasi yang didapat kurang untuk dijadikan sebagai bahan laporan. Selain itu penjelasan dari pemilik yang kurang lengkap dan kurang terbuka tentang beberapa hal yang ditanyakan. Serta kurangnya persiapan untuk menyambut penulis dan teman-teman yang lain sewaktu kunjungan. Disamping itu ketiga usaha ini belum pernah dibahas/dikaji oleh orang lain sehingga keterbatasan informasi.








Bab 2

Aspek Umum dan Organisasi


2.1 Nama Unit Usaha

Usaha 1
            Nama usaha                 : Gendhis Manes & Papa Singkong
            Jenis usaha                   : minuman herbal dan berbagai jenis makanan olahan singkong
            Pemilik                        : Ibu Chasna
            Alamat                         : Jl. Slamet Riyadi, Genuk, Ungaran Barat, Semarang
            No tlp                           : 0868-6666-7921
            Jam Operasional           : Senin-Minggu dari jam 08.17 s/d 18.00
            Legalitas usaha             : -
Usaha 2
            Nama usaha                 : Mie Ayam & Bakso Mas Hadi
            Jenis usaha                   : usaha mie ayam, bakso, dan tahu bakso
            Pemilik                        : Pak Hadi
            Alamat                         : Jl. Raya Merdeka, Langensari, Ungaran Barat, Semarang
            No tlp                           : 0812-2522-426
            Jam Operasional           : Senin-Minggu dari jam 9 pagi s/d 9 malam
            Legalitas usaha             : -
Usaha 3
            Nama usaha                 : Hanski
            Jenis usaha                   : pembuatan tas, dompet, dan berbagai aksesoris untuk wanita
            Pemilik                        : Pak Agung
            Alamat                         : Jl. Seneng, Jatirunggo, Pringapus, Semarang
            No tlp                           : 0896-7925-2538
            Jam Operasional           : Senin-Minggu dari jam 8 pagi s/d 6 sore
            Legalitas usaha             : -


2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

 

2.2.1 Bentuk Pasar

Dalam memasarkan produk, maka telah ditentukan tujuan pasar yang mana yang akan dimasuki, dalam hal ini ada 2 bentuk pasar, yaitu:
a)      Pasar produsen, adalah pasar persaingan sempurna, karena usaha Gendis Manes dan Mie Ayam & Bakso Mas Hadi  ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selagi mereka mampu. Dimana mereka tidak membutuhkan reseller untuk memasarkan produk mereka karena produk yang mereka hasilkan langsung dipasarkan ke masyarakat sekitar.
b)      Pasar konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen dan pasar reseller, karena produk yang dihasilkan oleh usaha Hanski adalah produk yang menggunakan reseller di beberapa toko sebagai mitra usaha dalam memasarkan produk mereka.

2.2.2 Segmentasi, Target, dan Posisi dipasar

a)      Segmentasi
Karena ketiga usaha yang diteliti masih berada di wilayah kabupaten Ungaran, maka yang menjadi segmentasi pasar dari produk yang dihasilkan adalah masyarakat sekitar yang berada disekitar wilayah Ungaran maupun masyarakat kota Semarang yang berkunjung ke Ungaran.
b)      Target pasar
Untuk target pasar sendiri ketiga produk ini memiliki target pasar yang sedikit berbeda. Untuk usaha Gendis Manis karena bergerak di bidang minuman herbal yang khusus untuk pria dan wanita dengan kisaran usai mulai dari 20 tahun keatas. Dan ada juga produk olahan dari singkong yang dapat dinikmati segala usia. Usaha Mie Ayam dan Bakso Mas Hadi memiliki target pasar  segala usia karena memiliki keunggulan yaitu produk yang dipasarkan tidak menggunakan bahan kimia dan daging sapi yang dipilih masih segar dan layak konsumsi. Sedangkan untuk usaha Hanski yang membuat produk tas, dompet, tali untuk tas, serta aksesoris yang dikhususkan untuk wanita. Dan produk yang dihasilkan bias mengikuti seleran dari konsumen (customize).



c)      Posisi pasar
Posis pasar untuk Gendis Manis membuka usaha di pinggir jalan sehingga memudahkan pelanggan untuk untuk bias melihat tempat usaha serta mereka membuka cabang yang baru berada di jalan Diponegoro untuk memudahkan dalam memasarkan produk. Posisi pasar untuk Mie Ayam & Bakso Mas Hadi ada di tiga tempat yang mana masing masing berada di dekat pasar. Sedangkan untuk usaha Hanski karena menggunakan sistem reseller maka mereka hanya memasarkan produk mereka di toko-toko yang berada di sekitar Ungaran, dan tempat produksinya berada di jalan Seneng dekat SMKN 1 Pringapus.

2.3 Aspek Teknik dan Teknologi

 

 2.3.1 Pemilihan dan Perencanaan Produk

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka di perlukan bahan baku yang berkualitas dan baik pula. Usaha Gendis Manes yang bergerak dalam pembuatan obat herbal menggunakan bahan baku berkualitas yang di dapatkan secara langsung  dari petani sebagai penyuplai dengan pengawasan secara langsung dan pembuatan produk tidak menggunakan bahan kimia. Usaha Mie Ayam & Bakso Mas Hadi dalam memuat produk dalam hal ini bakso dan tahu bakso menggunsakan bahan baku utama daging sapi yang berkualitas dan segar dan proses pembuatan produk menggunakan mesin yang canggih. Untuk usaha Hanski dalam pembuatan produk masih mengorder bahan baku utama dari pabrik kulit sintesis dan mereka hanya membuat pola untuk produk-produk serta menjahit produk dan menggabungkan dengan resleting dan  pada bagian puring untuk membuat saku tas atau dompet. Setelah itu jahit bahan kain yang telah dibuat polanya dengan dilapisi busa dan puring. Setelah itu jahit tas atau dompet pada kedua sisi dan jahit resleting pada sisi bagian atas. Setelah berbentuk dompet pada bagian dalam ujung kain disirsak agar benang tidak lepas. Untuk sentuhan akhir diberi hiasan sesuai selera.

2.3.2 Pemilihan Teknologi

                Pemilihan teknologi dalam pembuatan produk ketiga usaha ini dapat di golongkan menjadi 2, yaitu:
1)      Teknologi sederhana, untuk teknologi sederhana usaha Gendis Manes dan Hanski termasuk dalam kelompok ini karena dari pengamatan penulis alat-alat yang digunakan dalam pembuatan produk masih sederhana dan belum menggunakan alat yang modern yang membantu dalam proses produksi.
2)      Teknologi modern, walaupun usaha ini untuk sebagian orang proses produksinya bias dikatakan sederhana, tetapi dari hasil pengamatan penulis hampir semua alat-alat produksi menggunakan alat yang modern mulai dari mesin penggiling, mesin adonan, mesin pencetak bakso, ruang pengering, mesih pendingin, mesin pengepresan kemasan semuanya sangat membantu dalam proses produksi.

2.3.3 Perencanaan jumlah produksi

Walapun mesin yang digunakan untuk proses produksi ketiga usaha ini berbeda akan tetapi sudah sangat efisien dalam membantu dengan kapasitas produk yang dihasilkan 2 kali lipat lebih banyak dengan waktu kerja yang sedikit sehingga dapat memangkas waktu dan jumlah tenaga kerja.

 

2.3.4 Perencanaan Tata Letak Ruangan

Tata letak ruangan pada suatu usaha sangat penting untuk direncanakan, sebab hal ini berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang nantinya akan berkaitan dengan pendapatan perusahaan. Tatak letak usaha Gendis Manes dan Hanski masih sangat sedehana dan belum di buat tata letak yang strategis hal ini bias dilihat dari pembagian tempat  produksi atau pembuatan produk yang tertata dengan baik. Sedangkan untuk Mie Ayam & Bakso Mas Hadi tata letak ruangan produksi sudah sangat bagus karena ini berdasarkan pengalaman dari penulis dan juga dari pengakuan pemilik usaha sendiri dan juga di dukung dengan dokumentasi yang akan penulis tampilkan.  

2.3.5 Pengawaan Usaha

Agar kualitas produk tetap terjaga, maka hal yang paling penting dilakukan adalah pegawasan terhadap bahan baku yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang telah dipercaya. Kemudian lakukan pengawasan terhadap proses produksi, apakah masih berjalan sebagaimana mestinya atau apakah ada sistem yang harus diperbaiki. Selain itu, pengawasan terhadap mesin juga perlu dilakukan supaya proses produksi tidak terhambat karena adanya mesin yang rusak dan harus diperbaiki.

2.4 Aspek Manajemen

1. Perencanaan (Planning)
Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji dari 3 sisi sebagai berikut:
a. Pendekatan dalam membuat perencanaan berdasarkan pendekatan campuran
b. Fungsi perencanaan dan rencana atau tujuan perencanaan antara lain:
c. Bentuk perencanaannya antara lain perencanaan jangka panjang yaitu agar produk ini dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal, nasional bahkan internasional. Perencanaan jangka menengah yaitu terus meningkatkan kualitas, inovasi dan kreativitas. Perencanaan jangka pendek yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus meningkat sehingga memperoleh laba yang besar.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Agar usaha ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan sesuai dengan misi dan visi usaha ini maka perlu dibentuk sebuah organisasi di mana dalam organisasi ini terdiri dari 4 departemen, yaitu departemen keuangan, departemen produksi, departemen pembelian dan departemen pemasaran.
Dari pembagian departemen-departemen itu maka dapat ditentukan pembagian kerja di mana pada departemen keuangan melakukan pencatatan atas segala aktivitas aliran kas dan aliran persediaan dan juga menjadi kasir. Departemen produksi melakukan kegiatan produksi atau menghasilkan barang yang akan di pasarkan atau distribusikan. Departemen pembelian melakukan kegiatan pembelian bahan baku serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan operasional. Departemen pemasaran bertugas memasarkan produk baik yang dijual di toko maupun mengantarkan pesanan ke konsumen, selain itu juga melakukan promosi ke masyarakat. Bentuk organisasi usaha ini adalah garis, karena bercirikan:
a. Jumlah karyawan relatif sedikit
b. Organisasi relatif kecil
c. Karyawan saling mengenal secara akrab
d. Spesialisasi kerja masih relatif rendah

 

2.5 Aspek SDM

1. Perencanaan SDM
Karena ketiga usaha ini masih tergolong UMKM maka untuk perencanaan dan perekrutan SDM pemilik usaha tidak melihat dari tingkat pendidikan pelamar tetapi dilihat dari kesungguhan dari pelamar untuk bekerja. Dan karena tujuan dari pemilik usaha untuk mengurangi pengangguran maka tenaga kerja yang direkrut masih masyarakat sekitar dan ingin mensejahterakan masyarakat sekitar.


2. keselamatan pekerja
Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien selain itu dapat meningkatkan produktivitas. Untuk itu program keselamatan kerja yang diberikan adalah memberi jatah waktu libur selama 1 hari kepada karyawan setiap minggunya.

2.6 Aspek Lingkungan Hidup  

Pendirian usaha dari ketiga tempat penelitian ini berada di tempat tinggal dari pemilik usaha sesuai dengan alternatif terbaik menurut analisis lokasi yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat sekitar lingkungan di lokasi tempat usaha disamping itu juga dekat dengan pasar, pabrik, dan perkebunan sebagai penyedia bahan baku dan pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut
Sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat dewasa ini dan kemungkinan di masa yang datang, serta menyadari kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan, maka pengembangan bisnis yang dijalankan adalah pengembangan yang ramah lingkungan. Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap kegiatan bisnis berkewajiban melaksanakan upaya menyeimbangkan dan melestarikan sumber daya alam serta mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan bisnis ini.
Dalam tahap pembinaan melalui kegiatan dibalai-balai Litbank bisnis, telah dilakukan upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan bisnis dengan memberikan informasi tentang teknologi pengendalian pencemaran bisnis serta bantuan penelitian dan pengembangan dalam pengelolaan limbah atau sisa buangan bisnis. Khususnya untuk kelompok industri kecil, pemerintah berkewajiban melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap pencemaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan izin lokasi mana yang bersih lingkungan dan mana yang perlu diadakan pengamanan dan pengawasan terhadap pencemaran yang akan terjadi.


 

2.7 Aspek Ekonomi dan Sosial

1)      Aspek Ekonomi
Dikarenakan ketiga usaha ini termasuk UMKM dan berada di pemukiman penduduk pendirian usaha seperti yang sudah disebutkan akan membawa akibat secara khusus terhadap struktur ekonomi masyarakat di lingkungan tempat usaha, hal ini dapat dilihat dari peningkatan penghasilan karyawan. Di mana pendapatan rata-rata pekerja akan meningkat dengan gaji yang diterimanya ditambah bonus-bonus yang diberikan apabila jumlah konsumen yang membeli berbagai produk. Meningkat akibat ketertarikan yang besar pada konsumen terhadap produk yang dijual dan juga pelayanan, serta tempat yang nyaman bagi pelanggan sehingga dapat meningkatkan penjualan produk.

2)      Aspek social
Dengan adanya pendirian tempat usaha yang berada di sekitar masyarakat akan membuka peluang untuk menyerap tenaga kerja langsung disekitar lokasi pendirian usaha. Selain itu dapat meningkatkan kreativitas dan jiwa inovatif bagi anak muda yang berada di sekitar lingkungan bisnis atau juga yang diluar lingkungan bisnis salah satu contohnya mahasiswa yang melakukan penelitian. Hal ini juga membantu program pemerintah dalam menanggulangi masalah keterbatasan lapangan pekerjaan dan masalah mengenai keternagakerjaan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendirian usaha juga dapat membawa perubahan untuk masyarakat sekitar. Perubahan bagi karyawan dapat dilihat melaui kemahiran karyawan dalam mengelola bisnis, mengoperasikan peralatan yang ada serta dapat menyalurkan kreativitas dari masing-masing karyawan. Dengan adanya bisnis ini kemahiran penggunaan alat-alat untuk membuat berbagai produk olahan oleh karyawan diharapkan bertambah sehingga secara langsung dan tidak langsung, jasa ini dapat ikut serta dalam usaha meningkatkan keterampilan masyarakat.

 

2.8 Aspek Yuridis

Untuk menjalankan usaha ini, kami akan meminta surat izin kepada Pemda setempat dimulai dari RT/RW dan Kelurahan sebagai lembaga yang berwenang. Hal ini dimaksudkan agar toko aksesoris & kado yang kami dirikan ini memiliki nilai kekuatan hukum sebagai suatu badan usaha.












Bab 3 Kesimpulan


Untuk kesimpulan dari laporan ini penulis akan membagi beberapa pengalaman yang sudah didapat oleh penulis sendiri selama penelitian. Dari ketiga usaha ini penulis mendapat pelajaran yang selama ini tidak didapatkan diperkuiahan, seperti bagaimana dalam memulai usaha walupun masih sederhana tetapi bisa bertahan dan mendapatkan keuntungan serta bisa menarik perhatian pelanggan agar membeli dan loyal. Disamping itu juga dari pengalaman pemilik usaha membagi pengalaman untuk bisa berani mengambil resiko dalam memulai sebuah usaha. Jatuh bangun dari pemilik usaha dalam menghadapi tantangan yang bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Harus berani berinovasi dan mengembangkan sebuah produk agar pelanggan tidak bosan dan tetap suka dengan produk yang dijual. Bagaimana mambangun relasi dengan banyak orang sebagai salah satu media promosi untuk mengembangkan produk dan juga mengikuti banyak pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat ataupun pihak swasta  untuk melatih dan memperdalam ilmu mengenai usaha/bisnis. Dari sisi SDM juga di sharing oleh pemilik usaha untuk bisa menghandle karyawan, dan membuat karyawan merasa nyaman dan juga setia dan merasa ikut bertanggung jawan terhadap usaha tersebut. Bagaimana melihat peluang yang ada untuk memulai sebuah bisnis serta menjaga kualitas dan rasa produk yang dihasilkan yang baik pula sebagai salah satu bentuk menjaga bisnis ini tetap berkembang. Karena latar belakang ketiga pemilik usaha ini yang berasal dan keluarga sederhana serta tingkat pendidikan yang tidak menjamin untuk bekerja diperusahaan maka dengan keyakinan penuh ketiga pemilik usaha bertekad untuk membuka sebuah usaha dan sebagai investasi bagi masa depan dan juga untuk anak dan keluarga.










                                                                                                    


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peranan Sektor Luar Negeri dalam Perekonomian Indonesia

TUGAS MAKALAH Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi